Wednesday, May 18, 2016

Nogososro Sabuk Inten Seri 9 A

Karena pandangan mata itu, hati Mahesa Jenar jadi gelisah. Seolah-olah ada suatu pengaruh yang aneh pada dirinya. Maka untuk mengatasi kegelisahannya, kembali ia berteriak, “He, siapakah kau, yang telah berani mengambil pusaka-pusaka Kyai Nagasasra...

Nogososro Sabuk Inten Seri 9 B

“Mahesa Jenar…” lanjut orang tua itu, “Kau adalah seorang kesatria, bukan seorang brahmana atau pertapa. Kewajiban kesatria adalah membina kesejahteraan umat manusia, kesejahteraan bangsanya dan tanah airnya. Apakah yang dapat kau lakukan apabila kau...

Nogososro Sabuk Inten Seri 9 C

Ketika ketiga orang itu lenyap dari pandangan matanya, Mahesa Jenar segera menyadari, betapa semakin sulitnya pekerjaan yang akan dilakukan. Dengan melihat kedua orang itu Mahesa Jenar dapat menerka, bahwa pasti tidak saja sepasang Uling...

Nogososro Sabuk Inten Seri 9 D

Mula-mula Mahesa Jenar dan Arya Salaka berjalan ke arah selatan, tetapi kemudian mereka membelok ke barat dan terus ke utara. Untuk sementara mereka berjalan asal saja menjauhi daerah kekuasaan Lembu Sora. Di bawah baju...

Nogososro Sabuk Inten Seri 9 E

Manahan sama sekali tidak keberatan atas kelakuan muridnya itu. Ia mengharap bahwa dengan demikian Bagus Handaka mendapat ketenangan dan pengendapan. Dalam kesepian yang demikian kadang-kadang ditemukannya masalah-masalah besar dalam perjuangan masa depan. Karena itu...

Nogososro Sabuk Inten Seri 9 F

Hampir terlonjak Manahan mendengar kata-kata itu. Juga Bagus Handaka menjadi keheran-heranan. Kemana arah bicara orang yang berwajah hantu itu. Tetapi ia menjadi semakin tidak sabar ketika ia masih saja melihat Manahan tegak seperti patung....

Page 1 of 23123»